Halaman
79
Lingkungan
i
v
Lingkungan
Lingkungan
19
Penelitian mengenai lingkungan sering dilakukan oleh para
peneliti. Dalam Pelajaran 6 ini, Anda akan diajak untuk belajar
menyampaikan hasil penelitian masih mengenai lingkungan,
selain penelitian rapat mengenai lingkungan pun sering dilakukan
oleh karena itu, kali ini Anda akan belajar menulis notula rapat.
Setelah itu, Anda pun akan belajar membedakan pendapat dan
informasi dari dialog dan mengenal kata berimbuhan.
6
6
S
u
m
b
e
r
:
M
a
j
a
l
a
h
T
r
a
v
e
l
C
l
u
b
,
1
9
9
7
9
9
9
9
9
9
19
79
79
Pelajaran
Pelajaran
Alokasi waktu: 18 jam pelajaran
Peta
Peta
Konsep
Konsep
terdiri atas
melalui
proses
melalui
proses
melalui
proses
melalui
proses
mencatat pokok berita
Menyampaikan hasil
penelitian
Membedakan
informasi dan
pendapat
Menulis notula
rapat
Mengidentifi kasi
kata berimbuhan
• mencatat pokok-
pokok uraian
• merangkum hasil
isi pembicaraan
• menentukan fakta
dan pendapat
• mengetahui
penulisan notula
rapat
• menulis notula
rapat
• mengemukakan
ringkasan hasil
penelitian
• menjelaskan
proses penelitian
Kegiatan
Berbahasa
• mempelajari kata
berawalan dan
berakhiran
80
80
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Sebelumnya,
Anda
telah melakukan wawancara untuk ke-
giatan pengamatan terhadap suatu objek di sekitar lingkungan
Anda. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan informasi dan
data yang akurat tentang sesuatu yang Anda teliti.
Hasil
penelitian dapat disampaikan secara lisan dan tulisan.
Se cara lisan, peneliti dapat menjelaskan proses penelitian dengan
kalimat yang mudah dipahami. Secara tertulis, hasil pene litian
dapat berupa laporan. Laporan adalah suatu cara berkomu nikasi
untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada guru,
pejabat, atasan, atau badan yang memberi tugas kepada nya.
Berdasarkan bentuknya, laporan terbagi atas:
1. Laporan informatif, yakni laporan yang memberikan in-
formasi kepada pembacanya.
2.
Laporan pertanggungjawaban, yakni laporan untuk
memberikan pertanggungjawaban kepada atasan atau
orang yang memberi tugas.
3. Laporan rekomendasi, yakni laporan berupa penilaian
seseorang terhadap sesuatu sesuai hasil pengamatan.
4. Laporan analitis, yakni laporan yang berisi informasi
dan memberikan pendapat tentang hal yang dilaporkan.
Bacalah kutipan laporan hasil penelitian berikut. Kemudian, tulis-
kan lah pokok-pokoknya secara berurutan.
Tiada Obat, Lontar pun Jadi
Jauh sebelum mengenal ker-
tas, masya rakat Nusantara meng-
gunakan daun lontar sebagai media
tulis. Naskah para pujangga kraton
atau ajaran-ajaran agama Hindu
ditulis di atas daun lontar. Tak
cuma itu, pohon ini ternyata ba-
nyak manfaatnya, termasuk sebagai
obat.
Sosok lontar bisa dikenali dari
bentuk pohonnya yang tinggi
njlujur
tanpa cabang. Maklum, pohon ini
masuk golongan tum buhan monokotil. Lontar
yang sudah dewasa tidak kalah tingginya dengan
pohon kelapa, bisa mencapai 30 m. Bahkan
batangnya bisa lebih besar. Daunnya memiliki
petulangan menjari, berbentuk se-
perti kipas dengan lebar antara
1
–3 m.
Daun inilah yang digunakan oleh orang
zaman dulu untuk mem buat "buku"
karena ukurannya yang panjang (bisa
1
–
1
,2 m) dan kuat. Menurut catatan
orang Belanda, lontar masih dipakai
dalam surat-menyurat resmi para
peng-hulu suku Sasak sampai akhir
abad ke-
1
9.
Lontar merupakan salah satu
jenis palem dengan sebaran geografi
s
meliputi India, Sri Lanka, Asia Tenggara, sampai
Papua. Diper kirakan asalnya dari India dan Sri
Lanka. Di India pohon ini dijadikan tameng
angin bagi suatu dataran. Pohon lontar juga
Menyampaikan Hasil Penelitian
Menyampaikan Hasil Penelitian
A
Tujuan Belajar
Anda diharapkan dapat:
• menuliskan
pokok-pokok yang
akan disampaikan
secara berurutan
berdasarkan hasil
penelitian/laporan;
• mengemukakan
ringkasan hasil
penelitian dengan
kalimat yang
komunikatif;
• menjelaskan proses
penelitian dengan
kalimat yang mudah
dipahami.
Sumber
: Majalah
Intisari,
Januari 2004.
81
81
Lingkungan
kadang diman faatkan sebagai "halte alami" bagi
burung, kelelawar, dan binatang liar lainnya.
Pohon ini bisa tumbuh pada daerah
dengan ketinggian sampai 500 m di atas per
mu-
kaan laut. Bunganya bersifat
dioecious
, artinya
bunga jantan dan bunga betina tidak berada
dalam satu pohon. Makanya, ada pohon lontar
jantan, ada pohon lontar betina.
Beberapa daerah di Nusantara menge-
nalnya dengan nama tersendiri. Masyarakat
Jawa menyebutnya siwalan atau rontal. Orang
Bali juga menyebut rontal. Di Pulau Sawu, NTT,
dinamai
kepuwe duwe
. Adapun tetangganya di
Pulau Roti menamainya tua dan orang suku
Marind
di Papua mengenalnya sebagai
uga
.
Anda
telah menuliskan pokok-pokok hasil penelitian tersebut.
Ayo, bandingkanlah dengan pokok-pokok yang tercatat berikut.
Anda dapat mendiskusikan kesesuaian dan ketidaksesuaiannya
bersama teman-teman Anda. Pokok-pokok dari hasil penelitian
ten tang lontar itu adalah sebagai berikut.
1. Identifi
kasi lontar
–
termasuk golongan tumbuhan monokotil
–
tinggi pohon dewasa 30 m
–
daunnya bertulang menjari seperti kipas, lebar 1–3 m
2. Persebaran lontar
– geografi
s: India, Sri Lanka, Asia Tenggara, dan Papua
–
daerah ketinggian: 500 m di atas permukaan laut
3. Penamaan lontar
–
Jawa: Siwalan, rontal
– Pulau Roti: tua
–
NTT: kepuwe duwe
– Papua: uga
–
Latin: Borassus fl abelliper
– Bali: rontal
– Inggris:
palmyra palm
,
wine palm
Setelah itu, sampaikan ringkasannya secara lisan ber dasarkan
pokok-pokok yang telah Anda catat. Misalnya:
Nah, beberapa sebutan tadi di lidah orang
Inggris menjadi
palmyra palm
atau
wine palm
.
Rupanya, nira lontar bisa diubah menjadi
wine
atau tuak. Pas betul dengan namanya.
Agar tidak bingung dengan banyaknya
nama, literatur botani menamainya sebagai
Borassus fl abellifer
. Ia masuk keluarga palem-
paleman (
Aecaceae
). Bersamaan dengan "Hari
Cinta Puspa – Satwa" pada
1
0 Januari
1
993
lalu, lontar diresmikan sebagai fl
ora Provinsi
Sulawesi Selatan.
Nama lontar bisa jadi berasal dari rontal,
yang artinya daun pohon tal. Mungkin karena
agak susah diucapkan, diputarlah huruf awal dan
akhir pada rontal sehingga menjadi lontar.
Sumber
: Majalah
Intisari,
Januari 2004.
Tanaman lontar termasuk tum buhan mo-
nokotil dan palem-paleman. Pohon de-wasa
men
capai tinggi 30 m. Daunnya bertulang men-
jari, ber bentuk seperti kipas dengan lebar 1–3
m. Diperkirakan, lontar berasal dari India dan Sri
Lanka. Sekarang, persebarannya mencapai Asia
Tenggara dan Papua. Lontar tumbuh di daerah
dengan ketinggian 500 m di atas permukaan
laut.
Penamaan lontar di tiap daerah berbeda. Di
Jawa disebut siwalan atau lontar. Di Bali disebut
lonar. Pada awalnya, namanya ‘rontal’. Namun,
lama-kelamaan menga lami pergeseran bunyi
menjadi ‘lontar’. Di Nusa Tenggara Timur disebut
kepuwe duwe, sedangkan di Pulau Roti, tua.
Suku Marind di Papua menyebutnya uga. Orang
Inggris menyebutnya palmyra palm. Di dunia ilmu
pengetahuan lontar disebut Borassus fl
abelliper.
82
82
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Tugas
Tugas
Kelompok
Kelompok
1. Carilah bacaan tentang pencemaran lingkungan.
2. Temukan gambaran umum teks tersebut.
3. Tukarkan teks tersebut dengan kelompok lain.
4. Temukan juga gambaran umum teks milik kelompok lain.
5. Diskusikanlah hasilnya bersama kelompok lain.
1. Berikut ini adalah sebuah teks hasil penelitian tentang khasiat
minyak kelapa. Bacalah dengan saksama.
2. Catatlah di buku latihan Anda pokok-pokok teks tersebut.
3. Sampaikanlah pokok-pokok hasil penelitian dan proses
penelitian tersebut secara lengkap.
Produk kelapa diklaim mengurangi risiko
arteriosklerosis (penyempitan pembuluh
nadi), mencegah infeksi bakteri, virus, dan
jamur. Juga mendukung fungsi sistem keke-
balan, me
ngon
trol diabetes, memicu penuru-
nan berat badan, dan lain-lain.
Minyak kelapa mempunyai efek net-ral
terhadap kadar kolesterol. Ia tidak mem-
pengaruhi kadar kolesterol darah. Seperti
kesaksian Dr. George Blackburn, peneliti
di Harvard Medical School, "Minyak kelapa
punya efek netral pada kolesterol darah."
Kenapa demikian? Meski termasuk lemak
jenuh, ia bukan asam lemak rantai panjang,
yang
mudah dirombak menjadi kolesterol sehingga
meningkatkan risiko penyakit jantung. Se-
mentara minyak kelapa terdiri atas molekul
asam lemak rantai sedang (
medium chain fatty
acids
-MCFA). MCFA tidak dirombak men
jadi
lemak tubuh atau kolesterol.
Bahkan, MCFA tidak menambah keleng-
ketan platelet (partikel protein dalam darah).
Semakin platelet tidak lengket, darah pun
tidak gampang menggumpal. MCFA minyak
kelapa terdiri atas
lauric acid
atau asam
laurat (4853%),
caprylic acid
(8%), dan
capric
acid
(7%).
Mengonsumsi buah
dan sayur kaya
antiok
sidan bisa menurunkan risiko penyakit
jantung dan stroke dan melindungi arteri dari
serbuan radikal bebas. Cara lain melawan
radikal bebas, tulis Bruce Fife, dengan
minyak kelapa. Produk kelapa ini melindungi
jantung dan arteri dari luka akibat radikal
bebas, dan menurunkan risiko penyakit
jantung. Ada kesaksian, penderita jantung
yang mengonsumsi minyak kelapa 4 sendok
makan sehari, gejala
cardiac arrhythamia
berkurang 50%.
Minyak kelapa pun berperan memerangi
kanker karena memiliki sifat anti
karsinogenik.
Minyak kelapa meng hambat munculnya agen-
agen karsi nogenik penye bab tumor colon
maupun tumor payudara pada binatang
percobaan.
Sementara itu di Klinik Medika Holistik,
di Jakarta, juga menggunakan minyak kelapa
murni untuk mengobati penyakit.
Sumber
: Majalah
Flora,
Februari 2005
dengan pengubahan
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
83
83
Lingkungan
Manusia merupakan makhluk sosial. Manusia dihadapkan pada
kontak atau komunikasi dengan sesamanya. Hal tersebut merupakan
fi trah manusia, sebagai bagian dari kehidupan bersoalisasi dengan
lingkungan sekitarnya. Dalam proses komunikasi itu, manusia saling
membutuhkan satu sama lain.
Dalam berkomunikasi itu, manusia harus menggunakan
bahasa, etika dan tata cara yang baik. Agar, kehidupan berlangsung
secara harmonis. Setiap manusia mampu bersikap sopan santun,
serta punya perasaan yang ikhlas, berhati bersih, dan jauh dari
pertentangan yang tidak perlu. Salah satu etika itu, misalnya
adalah dalam hal memberikan sesuatu, misalmya infromasi.
Cara berkomunikasi itu dapat dilakukan lewat dialog, yaitu
pembicaraan dua orang atau lebih. Dialog juga dimaksudakan
untuk menemukan jalan terbaik atau kesepakatan, jika menghadapi
suatau masalah.
Simaklah dialog berikut ini.
Ririn : Bumi mayoritas terdiri dari air,
tetapi kenapa bisa mengalami ke-
langkaan air?
Arie :
Air memang gratis dan berlimpah
di alam. Yang sering kita lupakan,
tidak ada upaya untuk me-
recharge
lagi sumber daya air sehingga siklus
hidrologi tidak terjaga. Hal itu
terlihat dari laju penurunan muka
air. Jika tidak bisa menghentikan
penurunannya, minimal kita me-
nerapkan teknologi yang dapat
mempertahankan ketersediaan air.
Ririn : Jika air menjadi terbatas, apakah
dapat berdampak terhadap fungsi
kehidupan lain?
Arie
:
Fungsi air jauh lebih besar daripada
sekedar minum atau untuk men-
cuci. Ada aspek lingkungan, tata
ruang, kependudukan, pangan, ke-
sehatan, kebijakan industri, per-
dagangan, budaya, dan kearifan
lo kal yang perlu disadari sebagai
dasar dalam pembangunan.
Ririn : Apakah rehabilitasi lahan kritis
di daerah aliran sungai (DAS)
dapat meningkatkan upaya untuk
penyerapan air?
Arie :
Kegiatan ini dapat berjalan efek-
tif kalau pohon yang ditanam
dipelihara dengan baik. Hal itu
juga bergantung pada kebijakan
pemerintah daerah yang patuh
untuk mempertahankan luas
hutan atau bila memungkinkan
menambah hutan negara untuk
memperbesar kemungkinan pe-
nyerapan air di bagian reservoir
air tanah.
Ririn : Untuk cara rehabilitasi dan
re-
covery
sumber daya air, bagaimana
cara penerapan sederhana yang
dapat dilakukan masyarakat?
Arie
:
Secara sederhana, membuat sumur
resapan di kawasan pemukiman,
baik secara individu maupun
komunal (kelompok). Penyerapan
yang dilakukan air tanah memang
Membedakan
Membedakan
Informasi dan Pendapat
Informasi dan Pendapat
B
Anda diharapkan dapat:
• mencatat pokok-
pokok uraian;
• merangkum isi
pembicaraan;
• menyimpulkan hasil
pembicaraan;
• menuliskan
tanggapan
pribadi;
• memilih fakta dan
pendapat
Tujuan Belajar
84
84
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Anda pernah mengikuti kegiatan rapat, bukan? Sekarang, Anda
akan berlatih menulis notula rapat. Kegiatan rapat sering Anda ikuti
jika Anda aktif di berbagai organisasi sebab rapat merupakan kegiatan
yang pasti dilakukan ketika akan menyelenggarakan suatu acara.
Setiap rapat harus ada catatannya, mulai dari waktu, tempat, panitia,
agenda, hingga jalannya rapat. Catatan itulah yang disebut notula.
Pada intinya kegiatan rapat ini adalah diskusi. Hanya saja, bentuknya
lebih formal dan terencana. Dari kegiatan diskusi atau rapat ini,
biasanya dibuat catatan mengenai jalannya diskusi atau rapat.
Dalam rapat atau diskusi yang bersifat resmi, biasanya ada
seorang petugas yang membuat catatan mengenai jalannya rapat
secara keseluruhan. Petugas tersebut lazim disebut notulis dan catatan
yang dibuatnya disebut notula (ada juga yang menyebutnya notulen).
Berikut contoh notula rapat.
Menulis Notula Rapat
Menulis Notula Rapat
C
lambat, namun upaya sekecil apa
pun dapat bermanfaat untuk
kehidupan kelak. Atau, air yang
ditampung dapat dimanfaatkan
untuk minum, mencuci kendara
an,
mandi atau menyiram tanaman.
Jadi, berhematlah air mulai dari
sekarang, dimulai dari kegiatan
terkecil dan dilakukan secara ber-
sama-sama.
Sumber
:
Pikiran Rakyat
, 17 Maret 2008
dengan pengubahan
1. Hal penting apa saja yang ada dalam dialog tersebut?
2. Apa kesimpulan dialog tersebut?
3. Adakah hal yang tersirat dari dialog tersebut?
5. Apa komentar Anda mengenai hal yang dibicarakan dalam dialog
tersebut?
6. Cobalah peragakan dialog tersebut di depan kelas.
7. Buatlah dialog lain dalam buku laporan Anda, lalu tunjukkan
hasilnya kepada teman dan guru Anda.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
Anda diharapkan dapat:
• mencatat pokok-pokok
isi sambutan yang
didengarkan;
• menyampaikan (secara
lisan) ringkasan
sambutan.
Tujuan Belajar
85
85
Lingkungan
Rapat Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
SMA Negeri 5 Palangkaraya
Angkatan XX, Tahun 2006/2007
Tempat
: Aula SMA 5 Palangkaraya
Tanggal : 15 April 2006
Pemimpin rapat
: Ketua OSIS
Waktu
: pukul 8.00 – 13.00 WIB
Acara rapat
: 1. Pembukaan
2. Penjelasan Pembina OSIS
3. Pembahasan Program Kerja Osis Periode 2006/2007
4. Tanya jawab/lain-lain
5. Penutup dan doa bersama
Peserta rapat
: 1. Pembina OSIS
: 1 orang
2. Wakil Kepala Sekolah : 1 orang
3. Pengurus OSIS
: 21 orang
4. Jumlah
: 23 orang
Agenda Rapat:
I. Pembukaan
Rapat dibuka tepat pukul 8.00 WIB oleh pembawa acara.
II. Penjelasan Pembina OSIS
Setelah rapat dibuka, Bapak
Harun, S.Pd. sebagai pembina OSIS memberikan pengarahan
dan penjelasan tentang kegiatan OSIS yang telah dilaksanakan pada tahun 2005/2006. Kegiatan
dan program tersebut harus dilanjutkan oleh OSIS periode 2006/2007. Kegiatan-kegiatan
OSIS tahun yang lalu masih perlu ditingkatkan.
Beliau mengharapkan agar pengurus OSIS tahun 2006/2007 benar-benar dapat menyusun
program kerja yang dapat di laksanakan. Program kerja harus disesuaikan dengan ter
sedianya
waktu dan dana yang ada. Beliau menegaskan bahwa jangan menyusun prog ram kerja yang
muluk-muluk yang tidak bisa dilaksanakan. Semua pengurus OSIS harus menaati peraturan
yang berlaku di sekolah dan melaksanakan program kerjanya masing-masing dengan baik
III. Pembahasan Program Kerja
Acara pembahasan program kerja OSIS ini langsung dipimpin oleh Ketua OSIS tahun
2006/2007, Reza Pratama. Ketua OSIS memerinci bagian-bagian (seksi) OSIS serta tugasnya
masing-masing.
1.
Seksi Kerohanian dengan koordinator Muh. Ridwan bertugas mengoordinasikan segala
kegiatan kerohanian, antara lain:
a.
pelaksanaan salat berjamaah setiap hari;
b. pelaksanaan salat Jumat;
c.
pelaksanaan kegiatan bulan Ramadhan;
d. peringatan hari-hari besar agama.
2. Seksi Olahraga dan Seni dengan koordinator Deni Ramdhani bertugas mengoordinasi
kan kegiatan-kegiatan olahraga dan seni, antara lain:
a.
kegiatan olahraga rutin OSIS;
b. pertandingan olahraga dan seni antar kelas tiap akhir semester;
c.
pertandingan olahraga dan seni di luar sekolah;
d. kegiatan pelatihan musik rutin OSIS.
3. Seksi Kegiatan Humas dan Sosial dengan koordinator Rina bertugas mengoordinasikan
kegiatan:
a.
bakti sosial di masyarakat;
b. pengumpulan dana dan barang-barang.
86
86
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
1. Buatlah sebuah notula rapat berdasarkan isi rapat yang Anda
ikuti ter sebut.
2. Tukarkanlah notula hasil pekerjaan Anda dengan pekerjaan
teman Anda.
3. Berdasarkan notula yang Anda dan teman Anda buat, catatlah
per bedaan dan persamaan dari kedua notula tersebut.
4. Diskusikanlah hasilnya bersama teman-temanm Anda. Nanti,
guru Anda akan memberikan komentarnya atas pekerjaan
Anda.
Sekarang, kerjakan latihan berikut.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
Tugas
Tugas
Kelompok
Kelompok
1. Tiap anggota kelompok mencari notula rapat yang pernah
dilaksanakan di lingkungan sekitar
2. Bandingkanlah setiap notula rapat tersebut.
3. Tulislah persamaan dan perbedaan notula rapat tersebut.
IV. Tanya Jawab dan Lain-lain
Acara tanya jawab diisi oleh beberapa orang penanya, antara lain:
1. Saudari Desy menanyakan masalah dana OSIS dari para siswa dan penggunaannya;
2. Saudara Hartono menanyakan masalah kegiatan bakti sosial;
3. Saudari Tina menanyakan masalah kegiatan pramuka;
4
.
Saudara Riadi menanyakan masalah dana untuk kegiatan kesenian.
V. Penutup
Rapat pembahasan kegiatan OSIS ditutup dengan meman jatkan doa bersama yang
dipimpin oleh Saudara Faisal pada pukul 12.50 WIB.
Mengetahui,
Bandung, 15 April 2008
Pembina OSIS
Notulis,
SMAN 5 Palangkaraya,
Harun, S.Pd.
Siti Amiani, S.Pd.
87
87
Lingkungan
Imbuhan adalah morfem terikat yang fungsi dan maknanya
akan jelas bila bergabung dengan morfem bebas, misalnya
me-,
pe-, ber-, ter-, -em-, -el-, -er-, ke-an, per-an, per-kan, -kan, -an,
dan
-i.
Sebagai bahasa yang mempunyai sistem "aglutinasi" (me-
nempel) maka fungsi dan arti imbuhan (afi ks) dalam bahasa In-
donesia sangat penting. Dalam bahasa Indonesia, imbuhan mem-
punyai potensi yang sangat besar, karena dengan menggunakan
imbuhan itu merupakan salah satu cara memperkaya bahasa
Indonesia. Perbendaharaan kata bahasa Indonesia bertambah
dengan timbulnya bentukan-bentukan baru dengan cara menggu-
nakan imbuhan.
Anda diharapkan dapat:
• mengidentifikasi kata
berawalan dan kata
berakhiran yang
terdapat dalam teks.
Tujuan Belajar
Mengidentifi
kasi
Mengidentifi
kasi
Kata Berimbuhan
Kata Berimbuhan
D
Suatu kata dapat akan berubah artinya karena mendapat
imbuhan yang berbeda.
Contohnya: Kata dimakan berbeda artinya dengan
memakan, berbeda artinya dengan makanan, berbeda pula
dengan termakan.
Dapat kita katakan bahwa fungsi imbuhan itu sebagai
pembeda arti atau jenis dari kata tersebut setelah berimbuhan.
Mempergunakan imbuhan tidak semudah yang kita bayangkan,
oleh sebab itu harus mengerti apa arti dan fungsinya. Tata Bahasa
Indonesia memiliki empat macam imbuhan, yakni:
a. Prefi
ks atau awalan adalah imbuhan yang secara gramatikal
melekat di depan bentuk dasarnya, misalnya berlari, berdua.
b. Infi
ks atau sisipan adalah imbuhan yang secara gramatikal
berada di tengah bentuk dasarnya, misalnya gemetar, geligi.
c. Sufi
ks atau akhiran adalah imbuhan yang secara gramatikal
melekat di belakang, bentuk dasarnya, misalnya naikan.
d. Konfi
ks adalah imbuhan yang secara gramatikal melekat di
dua tempat, misalnya pelabuhan, kerajaan,
Setiap imbuhan memiliki fungsi dan makna. Fungsi imbuhan
adalah membentuk jenis kata, sedangkan makna imbuhan adalah
melahirkan pengertian pada sebuah kata.
Sebagai contoh, pelajarilah penjelasan berikut.
a. Menangis =
Imbuhan me- pada menangis adalah awalan yang berfungsi
membentuk kata kerja, maknanya melakukan kegiatan.
88
88
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
1. Bacalah kembali teks yang berjudul "Tiada Obat Lontar pun
Jadi".
2. Temukanlah kata-kata yang mengandung imbuhan dalam
teks tersebut.
3. Tentukan pula fungsi dan maknanya.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
Tugas
Tugas
Kelompok
Kelompok
1. Carilah sebuah teks menganai lingkungan.
2. Temukan kata-kata yang mengandung imbuhan dalam teks
tersebut.
3. Tentukan pula fungsi dan maknanya.
4. Serahkanlah hasil kerja Anda pada guru Anda.
b. Geligi =
Imbuhan -el- pada geligi adalah sisipan yang berfungsi
membentuk kata benda, maknanya menunjukkan banyak
tak tentu.
c. Tulisan =
Imbuhan –an pada tulisan adalah akhiran yang berfungsi
membentuk kata benda, maknanya menunjukkan hasil.
d. Pelabuhan =
Imbuhan pe-an pada pelabuhan adalah konfi
ks yang
berfungsi membentuk kata benda, maknanya menunjukkan
tempat.
89
89
Lingkungan
Sumber:
Profesor Indonesia
Mengenal
Mengenal
Ahli Bahasa
Ahli Bahasa
•
Hasil penelitain dapat disampaikan secara tulisan berupa
laporan.
•
Informasi dan pendapat dari sebuah dialog dapat dibedakan
dari perkataan yang disampaikan.
•
Notula adalah catatan singkat mengenai jalannya rapat.
Notula ditulis agar dapat diketahui berbagai keterangan
dari rapat yang telah dilaksanakan.
•
Imbuhan adalah morfem yang melekat pada kata dasar
untuk membentuk kata baru. Tata bahasa Indonesia
memiliki empat macam imbuhan, yakni: prefi
ks, sufi
ks,
infi
ks dan konfi
ks.
Intisari
Intisari
Pelajaran 6
Pelajaran 6
Kini Anda telah mahir menyampaikan sebuah tulisan
dari hasil penelitian. Selain itu, ketika berdiskusi Anda dapat
membedakan pendapat dan informasi dari dialog tersebut. Tak
hanya itu, kini Anda dapat menjadi seorang notulis yang baik.
Tak hanya itu, pengetahuan Anda menjadi bertambah dengan
belajar kata berimbuhan sehingga, Anda akan lebih mudah
dalam mempelajari pelajaran yang akan datang.
Refl
eksi
Refl
eksi
Pelajaran 6
Pelajaran 6
Dr. Jusuf Syarif Badudu,
mungkin
lebih dikenal masyarakat luas dengan nama
Yus Badudu, dilahirkan di Gorontalo pada
tanggal 19 Maret 1926. Jabatannya sekarang
Dekan Fakultas Sastra Universitas Padjajaran
Bandung.
Banyak buku mengenai bahasa Indonesia
telah di tulisnya. Buku-buku tersebut adalah
Kemampuan Bahasa Indonesia) untuk SLTA,
3 jilid (dkk.); Kesuma bunga rampai Arab-
Melayu, 2 jilid (dkk.);
Penuntun Ujian Bahasa Indonesia untuk
SMP), Rahasia Ungkapan
); Sari Kesusastraan Indonesia, 2 jilid;
Buku dan Pengarang,
Mari Membina Bahasa Indonesia dengan
Seragam;
Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI);
Pelik-pelik Bahasa
Indonesia; Membina Bahasa Indonesia Baku seri 1 dan 2
.
90
90
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
1. Berdasarkan pokok-pokok berikut tuliskan ringkasan hasil
penelitian tentang banjir di Jakarta. Penyebab banjir di
Jakarta antara lain:
a. Sudah tuanya gardu pompa Pluit.
b. Belum tertanganinya normalisasi se jumlah sungai.
c. Kapasitas waduk Pluit menurun.
Latihan Pemahaman
Latihan Pemahaman
Pelajaran 6
Pelajaran 6
2. Bacalah sebuah pernyataan berikut.
Memberi maaf sama artinya dengan kesembuhan dari
luka hati. Sebab, me maaf kan orang yang bersalah, bukan
per
soalan ringan. Apalagi kalau kemudian kita menilai
kesalahannya sudah mem benam di dasar hati.
Rumuskan gagasan-gagasan Anda yang muncul setelah mem-
baca pernyataan tersebut. Tuliskan dalam bahasa yang lugas.
3. Bacalah kembali pernyataan pada soal pelatihan nomor 2.
Persiapkanlah untuk ber diskusi.
a. Setiap kelompok dapat menyampaikan gagasannya
untuk menanggapi masalah tersebut.
b. Kelompok lain dapat menanggapinya dengan
menyampaikan gagasan tambahan atau sanggahan.
c. Buatlah kesimpulan tentang gagasan ter baik atas
pembahasan masalah ter sebut.
d. Buatlah notula berdasarkan hasil diskusi tersebut
secara berkelompok.
4. Carilah kata-kata berimbuhan dalam teks no. 2, kemudian
tentukan maknanya.
5. Temukanlah kata-kata yang mengandung imbuhan prefi
ks,
infi
ks, dan konfi
ks dalam teks bacaan pada soal nomor 2.
Kemudian carilah fungsi dan makna imbuhan tersebut.